Minggu, 31 Juli 2011

Lara

Urusan duniawi itu adalah urusan elegi benang ruwet dan kusut, sulit menemukan kedua ujungnya. Yang terlihat dari luar tak seperti yg terasa di dalam. Sperti telur,cangkang yg kuat tapi dg inti yg rapuh dan lunak. Itu namanya hati seorang wanita.


Jangan di kira wanita tidak merasa sakit saat melihat kenyataan. Sakit sekali. Tapi berusaha untuk tetap tersenyum walau berat untuk menampakkan secercah cahaya di wajah ini. Hati terasa begitu kelabu,mendung. Tapi wajah harus tetap berseri. Setiap senyum adalah senyum palsu, hanya hati yang menampakkan kejujurannya. Mata sering berkaca-kaca, tapi sebisa mungkin kusembunyikan.
Saat mata melihat keindahan dari jauh, sayatan pisau sembilu terasa sangat perih. Yang dirasa hanya ingin buta dan meminum pil agar dapat acuh pada kenyataan yg dilihat.

Tua

Ketika kakinya yang rapuh melangkah di jalan yang berliku dan menanjak. 

Raga rentan seolah menanti waktu untuk ambruk

Beban yang dibawa dan dirasa adalah kekayaan yang ia bisa simpan

Tinggal sendiri disebuah gubuk tua reot dan usang

Tak ada satu manusia pun yang merasa kehadirannya

Tak ada satu manusia pun yang menjadi tempat berbagi pedih yang ia tanggung

Gubuk tua reot adalah  saksi bisu perjalanan hidupnya

Mengambil air wudhu

Membasahi setiap kulit kering dan keriput

Bersimpuh di sajadah tua, bertasbih dan menyebut nama Allah

Tangan menengadah meminta kesabaran dari Tuhan

Tak ada yang ia minta selain kesabaran

Menjalani hidup yang terasa sungguh berat dipikul

Perempuan tua yang perkasa

Menjalani lebih dari setengah abad hidupnya sendiri

Tangguh tanpa takut rubuh

Tidur beralas tikar

Mata terpejam dingin mengalir dari ujung kaki

Asmaul Husna senantiasa ia lafaskan saat tidur

Mata terpejam tubuh lemah nafas berhembus panjang

Akhir dari sebuah kesabaran


Harapan

Menghasilkan makna dibalik kata, mengabaikan seluruh konsep sastra
Membuka sangkar kebebasan demi terciptanya sebuah karya
Bebas terbang di langit imaji tanpa batas
Mendarat di tanah yang telah kuciptakan sendiri
Melukiskan segala macam bentuk yang ingin kuciptakan, tak berguru tak pula bertuan
Aku bebas, berlari di dunia yang kuciptakan sendiri, menciptakan segala macam sosok dan bentuk Menghadirkan berbagai suasana, sedih, amarah, bahagia dan cinta
Siapa yang aku ijinkan untuk berkunjung?
Kalian yang memiliki imajinasi tanpa batas
Kalian yang merasa diri kalian bebas
Tanah ini tidak kucipta bukan untuk kuinjak sendiri
Setiap kalian menyentuh tanah ini,
Aku berharap ada rumput segar yang muncul dibawah kaki kalian
Agar aku tahu kalian pernah berkunjung....

Greetings!! :)